Kamis, 04 Oktober 2007

Istana Pasir Kita

Ke mana kau pergi
istana pasir kita belum selesai
sejak lama.

Tentang angan itu,
kita bahkan belum mulai
mengukir dinding-dinding, benteng,
tiang yang kuat
dan membenamkan ritme hidup
dalam setiap titiknya.

Kini hari sudah senja
dan air akan pasang
sebentar lagi.

Tapi ku tahu
dari pesan yang kaun kirim
lewat sayup angin dan
gemersik dedaunan
bahwa kau memanggilku
dari kicau burung merpati
bahwa kau menangis...

für jemand,
die hat mir so viel
gegeben.
Ich dich vermissen.

0 komentar: